Jumlah korban meninggal akibat gempa bumi di Lombok pada Minggu
(5/8/2018) dalam update terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (6/8/2018) pukul 04.00 Wita
berjumlah 82 orang.
Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebagian besar
korban meninggal dari gempa bumi Lombok akibat tertimpa bangunan yang
roboh.
"Daerah yang terparah adalah Kabupaten
Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram," kata Sutopo melalui
pesannya di Jakarta, Senin dini hari, seperti dikutip dari Antara.
Selain
itu ada ratusan korban yang luka-luka dan kebanyakan dirawat di luar
Puskesmas dan luar rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak dan
kekhawatiran akan gempa susulan.
Ribuan rumah juga mengalami kerusakan dan ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman akibat gempa magnitudo 7 tersebut.
Diperkirakan korban terus bertambah dan jumlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.
Selain
itu gempa susulan terus berlangsung. Hingga Minggu (5/8/2018) pukul
22.00 Wita terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang
lebih kecil.
Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika ( BMKG) menyatakan bahwa gempa magnitudo 7 tersebut adalah
gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil
kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih
besar.