KLIKQQ - erkuaknya pencabulan saat Mawar—nama samara—berkunjung ke rumah saudaranya di Bandar Setia. Awalnya, kedatangannya dimaklumi. Tapi setelah beberapa hari, Mawar tak mau pulang.
Puncaknya, Senin (17/10), Mawar disuruh pulang agar sekolah. Bukannya pulang, korban malah menangis dan bersikeras tak mau pulang. Ditanya kenapa? Mawar mengaku takut disetubuhi lagi sama ayahnya.
Mendengar pengakuan tersebut, Mawar segera dibawa ke Mapolsek Percut Sei Tuan untuk membuat pengaduan. “Kami curiga, disuruh pulang ia tak mau dan malah menangis,” ujar Sri, saudara Mawar.
Sri geram karena H Basri, buruh pengangkutan di sekitar Jalan Letda Sujono ini tega berbuat senonoh kepada anak kandungnya sendiri. “Apa dunia ini mau kiamat. Kok tega kali ayah kandungnya mencabuli putrinya ini,” kata Sri.
Kepada wartawan, dengan mata sembab dan trauma, Mawar mengaku sudah sering dicabuli ayahnya. Dengan ancaman akan dianiaya dan dibunuh, memaksanya bungkam selama ini. “Saya sudah sering ditiduri ayah om,” ujarnya sambil tertunduk.
Anak kedua dari dua bersaudara ini menjelaskan, ibunya kerja ke Malaysia sejak Februari 2016 lalu. “Mama berangkat ke Malaysia pada Februari 2016 lalu. Dan saat itulah aku mulai dikerjai ayahku,” terang Mawar.
Siswi kelas 1 SMP ini awalnya berontak saat diajak ayahnya berhubungan badan di kamar. Namun ia tak bisa berbuat banyak, saat mahkotanya direnggut. Dan hal itu kembali dilakukan Basri berulang-ulang. “Saya takut sekali om kalau ayahku marah,” terangnya.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan korban. “Kasusnya segera kita tangani,” tegasnya. (sor/ras)