Mengejar mimpi menjadi seorang juara dunia MotoGP tidak semudah membalikkan telapak tangan. Itu merupakan gambaran yang dirasakan Maverick Vinales saat ini.
Nama Vinales kian bersinar sejak tim Movistar Yamaha melamarnya. Apalagi rekan setim Valentino Rossi itu mengawali debutnya bersama pabrikan Jepang dengan mengesankan.
Baca Juga
Hal ini tak lepas dari kegagalan Vinales mencetak podium di tiga balapan terakhir yakni Catalunya, Assen, dan Sachsenring. Hasil minor itu tak mengubah posisinya dari urutan kedua di klasemen sementara MotoGP dengan raihan 124 poin.
Vinales saat ini masih tertinggal 14 poin dari pimpinan klasemen MotoGP, Marc Marquez. Hal inilah yang disoroti Kepala mekanik tim Yamaha Factory Racing, Ramon Forcada.
"Bagi saya, perbedaan besar antara bagaimana dia melakukan pramusim (musim dingin) dan bagaimana balapan pertama adalah tekanannya. Semua orang berlari untuk memenangkan juara dunia, tapi situasinya tidak sama karena kami melihat banyak hal, terutama melihat kesalahan yang dibuat oleh pembalap dengan pengalaman yang brutal," ujar Forcada seperti dikutip dari El Pais.
"Masalahnya ia mulai berpikir bahwa semuanya akan lebih mudah. Saat Anda memainkan gelar, Anda harus tahu bagaimana mengatur hari-hari yang rumit," katanya menambahkan. (David Permana)
Saksikan video menarik berikut ini: