KLIKQQ - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup tidak berdaya, setelah akhir pekan sebelumnya sempat naik tipis di tengah aksi besar 4 November 2016 lalu. Pelemahan mata uang Garuda hari ini terjadi saat USD balik menekan yen.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.105/USD atau semakin memburuk dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.068/USD. Rupiah sendiri hari ini bergerak pada kisaran harian Rp13.090-Rp13.117/USD.
Sementara data Yahoo Finance, menunjukkan rupiah stagnan di level Rp13.065/USD dibanding penutupan sebelumnya pada posisi yang sama. Rupiah sempat bergerak semakin melemah ke level Rp13.086/USD pada pukul O9.56 WIB dengan kisaran harian Rp13.065-Rp13.111/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka di level Rp13.082/USD. Posisi ini lebih baik dari posisi akhir kemarin di level Rp13.103/USD.
Pelemahan rupiah juga terjadi terlihat di data SINDOnews bersumber dari Limas yang pagi ini berada pada level Rp13.107/USD atau semakin melemah dibandingkan sebelumnya.
Seperti dilansir Reuters, Senin (7/11/2016) USD menguat pada awal perdagangan hari ini, setelah FBI mengatakan salah satu calon Presiden Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton bebas dari dakwaan pidana terkait tuduhan penggunaan server email pribadi untuk kepentingan negara. Namun kasus itu menemui titik terang, ketika FBI menyatakan calon dari Demokrat tersebut bebas dari tuduhan.
Pasar cenderung mendukung Hillary Clinton dibandingkan rivalnya Trump, lantaran dinilai memberikan efek positif ke pasar keuangan. Bebasnya Hillary dari tuduhan membuat USD naik 1,1% pada level 104.275 ketika melawan yen, setelah bergelombang pada level 104.530 dalam awal perdagangan.
Sedangkan euro menyusut 0,5% menjadi USD1.1089, menjauhi level tertinggi dalam empat pekan sebelumnya ke level USD1.1143. Mata uang Negeri Paman Sam -julukan AS- untuk balik menguat melawan franc Swiss, ketika bertambah 0,6% ke posisi 0.9739.
"Dolar kembali menguat setelah peluang Trump kembali mengecil. Tapi sejauh ini kabar terbaru soal Clinton, mempertahankan kebijakan untuk membuat USD menguat," Ketua Strategi Forex Mizuho Securities Masafumi Yamamoto di Tokyo.