klikkiu.com- Dituduh memelihara begu ganjang, dua wanita berinisial ES (45) dan RS (41), yang merupakan kaka beradik kandung tertangkap tangan oleh warga saat melakukan ritual di rumah kontrakannya, di Jalan Pergaulan Ujung, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar, Kamis (27/10), sekira pukul 01.00 Wib.
Saat digerebek, kedua wanita itu tengah melakukan ritual di ruangan tengah rumah kontrakannya. Dari dalam rumah warga juga menemukan puluhan boneka yang telah ditusuk paku, cawan, tanah yang diduga tanah kuburan, dan berbagai peralatan perdukunan lainnya,” ujar Minggu Sirait (30), selaku anak pemilik kontrakan
Selanjutnya, kedua kakak beradik kandung tersebut diamankan warga ke Polsek Siantar Utara. Diceritakan Sirait, sejak kakak beradik itu tinggal mengontrak di rumah itu sekira tiga setengah bulan lalu, warga sudah menaroh curiga kepada mereka berdua. Pasalnya, kakak beradik itu tak pernah berbicara dan tegur sapa dengan warga setempat. Dan pintu rumah mereka selalu tertutup. Apalagi wajah kedua wanita itu lumayan seram,” ucapnya.
Kemarahan warga berawal ketika sebulan yang lalu terjadi kematian mendadak terhadap anak tetangga sebelah rumah pelaku yang masih berusia 6 bulan. “Tanggal 30 September 2016 lalu, anak pak Poltak Sirait berumur 6 bulan meninggal mendadak. Badannya anak itu tampak biru-biru,”ungkapnya.
Kejadian ini disusul dua minggu lalu ketika membersihkan belakang rumahnya, Minggu Poltak Sirait melihat pelaku R sedang menggelar ritual di pintu dapurnya. Hal itu membuat pak Poltak Sirait ketakutan. Kemudian melaporkan yang dilihatnya itu kepada pemilik kontrakan, O Sirait.
“Waktu itu menjelang magrib, pak Poltak membersihkan rumahnya, dia melihat Risma membuat ritual di dekat pintu dapur. Karena trauma, pak Poltak Sirait dan sekeluarga tak berani tinggal di rumahnya, dan selama 9 hari ini mengungsi ke rumah adiknya di lorong 7 ujung,”jelasnya
Karena sudah curiga, warga pun merencanakan penggerebekan. Puncaknya, Kamis (27/10), sekira pukul 01.00 Wib, beberapa warga secara diam-diam mengintip ke dalam rumah kontrakan kedua wanita tersebut dari kaca nako jendela. Di situ warga melihat kedua kakak beradik kandung itu sedang menggelar ritual.“E memegang cawan dari stainles, sedangkan R mulutnya komat kamit membacakan mantera sambil menyembah ke arah cawan,”ungkapnya.
Sambil mengintip, salah satu warga pun merekam kegiatan ritual yang dilakukan kakak beradik kandung itu dengan menggunakan handphone. Selanjutnya, dijadikan bukti dan disampaikan kepada RT, Ketua serikat setempat. Mendapat laporan, setelah kompromi untuk membangunkan semua orangtua guna untuk menggerebek rumah itu,”ungkapnya.
Setelah warga berkumpul, mereka pun menuju kontrakan yang dihuni kedua pelaku. Saat pintunya diketuk, pelaku awalnya tak membuka pintu. Namun lama kelamaan, pintu akhirnya terbuka hingga warga berhamburan masuk ke dalam rumah itu dan langsung memeriksa seisi rumah. Dan dekat jendela depan rumah, warga menemukan tumpukan tanah yang diduga tanah kuburan.
Selanjutnya, warga menemukan puluhan boneka yang telah ditusuki pakai paku sepatu, dari dalam kamar, warga juga menemukan ratusan lembar mantra dalam berbagai bahasa, diantaranya bahasa batak, bahasa jawa dan bahasa arab. Selain itu ditemukan di dalam kaleng susu berisi tanah yang di dalamnya berisi cabe yang ditusuk pakai sumpit.
“Banyak boneka yang sudah ditusuk paku sepatu di balik pintu kamarnya.
Boneka diikat. Tiap-tiap boneka dimasukkan ke dalam goni dan ke dalam goni tersebut juga dimasukkan 4 buah batu bata. Kami juga menemukan alu,”ucapnya.
Setelah mengumpulkan bukti-bukti, salah satu warga kemudian melapor ke Polsek Siantar Utara yang selanjutnya turun kelokasi dan mengamankan kedua pelaku.“Tapi kata polisi gak ada hukumannya kepada kedua pelaku. Kami dengar, mereka juga sudah dipulangkan ke kampung mereka di Serbelawan. Jadi, kami bakarlah semua alat-alat ritual itu,”tambahnya.
Ketika didatangi ke Polsek Siantar Utara, salah satu petugas mengakui bahwa pihaknya telah mengantarkan kedua pelaku ke Serbelawan. “Kapolsek langsung tadi yang mengantarkan keduanya ke Serbelawan,”ungkap salah seorang petugas polsek Siantar Utara yang saat itu sedang piket jaga